Linguapreuner Indonesia

mengabadikan perenungan dalam kata-kata.

Thursday, April 18, 2019

Mengiklankan Produk? Pahami Empat Sisi Konsumen Ini


Setiap bisnis tentu memiliki produknya masing-masing. Apakah itu barang atau jasa tergantung dari jenis bidang bisnisnya. Sebelum membuat sebuah produk, pelaku bisnis pastinya perlu memikirkan beberapa hal, salah satunya adalah sasaran produk. Yakni kepada siapa produk tersebut ditawarkan, dan dengan cara apa. Hal inilah yang kemudian dikenal sebagai pemasaran dalam dunia kewirausahaan.


Mengapa perlu ada pemasaran? Sudah pasti karena produk yang dibuat harus dikenal oleh konsumen. Sebuah produk yang cara pemasarannya efektif dan dilakukan dengan  maksimal akan lebih berpeluang untuk mendapat sambutan positif dari konsumen. Sehingga dengan segera memperoleh kepercayaan dari konsumen serta mampu memberikan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Hasilnya, target penjualan yang dicanangkan pun akan tercapai dan perusahaan mampu untuk mengembangkan diri menjadi semakin luas. 

Namun, dibutuhkan kemampuan serta pengetahuan tentang bagaimana mempersiapkan pemasaran sebuah produk. Mulai dari sarananya, kemasannya, serta teknis pelaksanaanya. Kreatifitas pun diperlukan dalam membuat sebuah bentuk pemasaran yang memikat untuk para konsumen.

Salah satu yang dijadikan bentuk pemasaran adalah iklan. Hari-hari ini, begitu banyak iklan yang sering kita saksikan apakah di ruang publik, di tempat-tempat umum, di media massa, media cetak, media elektronik, hingga media sosial. Gencarnya persaingan membuat tiap pelaku usaha harus jeli memperhatikan dan membuat iklan produknya semenarik mungkin.

Oleh karena itu, salah satu yang menjadikan iklan menarik dan memikat adalah cara menyampaikannya. Baik secara verbal maupun non-verbal, disamping pengemasannya secara visual. Membahasakan sebuah produk akan lebih efektif dengan kata-kata yang sesingkat mungkin, namun mampu memberi kesan pada konsumen tentang produk yang sedang diperkenalkan. Informasi yang terlalu banyak akan memberikan kejemuan sehingga produk gagal mendapatkan respon positif dari konsumen.

Selain itu, ada salah satu dari empat sisi yang harus digugah dan dapat dicerminkan dari produk yang diiklankan untuk semakin meyakinkan konsumen. Empat sisi tersebut ialah  fear (rasa takut), fun (kegembiraan), empathy (empati), dan hope (harapan). Berikut ini pembahasannya.

  
FEAR (RASA TAKUT)
Dalam membantu meningkatkan penjualan, beberapa perusahaan mencoba mengemas produk mereka dengan memainkan isu-isu yang berhubungan dengan ketakutan yang mungkin dimiliki oleh konsumen. cara seperti ini umumnya dilakukan dengan menunjukkan apa konsekwensi terburuk dari sebuah isu, apa dampak terbesarnya, dan kemudian menjadikan produk yang ia buat sebagai sebuah jalan keluar atas pemasalahan tersebut. Contohnya produk-produk kesehatan yang sering muncul di televisi. Didalam iklan ditampilkan banyak sekali kondisi kesehatan yang apabila dibiarkan akan berdampak buruk pada kualitas kehidupan. Kemudian produk kesehatan yang ditawarkan pun muncul sebagai solusinya, dengan sedemikian rupa membentuk anggapan kepada konsumen bahwa produk inilah jalan keluar dari masalah kesehatan yang dialami. Tentunya strategi ini dilakukan dengan memainkan isu yang krusial dan akan terus membutuhkan penyelesaian. Atau bagaimana sebuah produk kosmetik yang menggunakan isu ‘halal’ dalam iklannya, sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan. Sehingga melahirkan sebuah slogan persuasif seperti ‘halal dari awal’ untuk mencerminkan bahwa pentingnya memakai produk halal yang sudah teruji akan membuat konsumen tidak perlu mengkhawatirkan konsekwensi yang timbul atas keraguan antara halal dan tidak. Dengan diksi yang betul-betul gampang diingat.


FUN (KEGEMBIRAAN)
Apakah kegembiraan menjadi sisi penting dalam membentuk sebuah iklan produk? Jawabannya tentu saja. Tiap orang tentulah mempunyai gaya hidup, dan gaya hidup merupakan sesuatu yang lebih dekat dengan kegembiraan. Bisa juga dihubungkan dengan hal-hal seru atau cerminan dari sebuah identitas diri. Dalam mengemas produk dengan memberikan sisi kegembiraan, beberapa produk berlomba-lomba untuk membuat kesan familiar terhadap konsumen. Ini yang bisa dilihat dari iklan mi instan, yang dimasa sekarang memiliki variasi rasa yang begitu banyak. Seakan menunjukkan bagaimana rasa yang ditawarkan adalah sesuatu yang menjadi kesukaan masing-masing konsumen. Mencirikan sesuatu yang terasa personal sehingga muncul kesan produk yang berkarakter dan sejiwa dengan konsumennya. Puncaknya, slogan dengan menyisipkan kata ‘seleraku’ menjadi pilihan kata yang akan tertanam dengan baik dalam pikiran konsumen, sehingga kata tersebut akan mengingatkan kembali pada produk mi instan favoritnya. Hal yang serupa dilakukan oleh produk-produk makanan dan minuman ringan, dan berbagai hal penunjang gaya hidup lainnya.


EMPATHY (EMPATI)
Untuk persoalan empati, iklan produk dikemas dengan menyampaikan terkait persoalan sosial. Mengajak konsumen untuk membangun jiwa sosialnya dan keinginannya untuk saling berbagi dengan sesama. Maka iklan produk yang menggunakan sisi hope untuk menarik empati konsumen, dibuat dengan mengusung sebuah program donasi. Dengan kata-kata seperti ‘anda turut berdonasi pada pendidikan di wilayah terpencil’. Sehingga selain dapat meningkatkan penjualan produk, akan muncul kesan bahwa perusahaan tersebut memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah sosial.


HOPE (HARAPAN)
Yang terakhir adalah harapan. Yakni apa yang menjadi ekspektasi konsumen terhadap produk yang diiklankan. kemasan iklan umumnya hampir mirip seperti fear. Yang membedakan adalah, sisi fear lebih mendalam menunjukkan sebuah isu dan akibat yang ditimbulkannya, sedangkan hope lebih menggambarkan apa yang akan didapat dengan memakai sebuah produk yang diiklankan. Dengan menyertakan hal-hal yang menjadi keunggulan produk tersebut, produsen mencoba memberikan kesan bahwa produknya memiliki sebuah kualitas yang membuat konsumen tidak akan kecewa menggunakan produknya. Kenyamanan, harga terjangkau, ataupun kualitas terbaik menjadi kata-kata yang akan selalu disertakan dalam pengiklanan produk. Masing-masing produk berlomba-lomba memenangkan hati konsumen dengan klaim tersebut. Sebab itulah yang menjadi harapan mendasar dari konsumen terhadap produk barang maupun jasa.

Maka dari itu, menciptakan kalimat-kalimat enegik, powerful serta mampu menarik hati konsumen adalah tantangan untuk seorang copywriter menginformasikan produk yang akan diiklankan dengan tujuan peningkatan penjualan serta membuat produk lebih dikenal luas.

No comments:

Post a Comment